Serving Unconditionally
Bahan bacaan untuk direnungkan
" 1 Corinthians 4:6-21 "
Jika kita melihat fenomena hamba Allah, akhir-akhir ini, cenderung untuk merujuk pada "Prosperity Theology." (Menurut sudut pandang pribadi saya), memanfaatkan dasi, berdiri di mimbar, dengan menjual firman Allah, dengan tujuan mengejar sepotong roti, dengan segelas susu hangat, yang tentunya semakin menjauh dari visi dan misi pelayanan sebagai pendeta.
Memulai kehidupan pelayanan dengan tujuan untuk menjadi terkenal, terlepas dari materi penyampaian pesan dari Tuhan, sebagai santapan rohani, hanya sekadar mengejar "Tahta kemuliaan duniawi"
Dan yang lebih menyedihkan adalah, keberadaan jemaat yang menyenangi gaya khotbah seperti ini, sehingga lengkaplah sudah sarana bagi seorang hamba Tuhan untuk menuju puncak ketenaran dan mendudukkan dirinya pada suatu posisi kehormatan dalam kemuliaan dan kelimpahan, hingga pada saatnya menghantar dirinya pada keadaan melayang di udara dan melupakan serta menyimpang semakin jauh dari makna pelayanan yang sepatutnya, sehingga mengacu pada semakin menghilangnya makna batasan keagungan serta kemuliaan Tuhan, terperosok dalam ketenarannya dan terbelenggu dalam gemerlap kemuliaan harta benda keduniawiaan.
Kecenderungan demikian, pada umumnya nyata terlihat dalam kehidupan jemaat dikota-kota besar, tetapi sebaliknya dalam pelayanan dipelosok ataupun didaerah pedesaan, dengan hamba Tuhan yang biasa-biasa saja tanpa ketenaran yang disandangnya, walaupun tanpa kelimpahan harta dunia, tetapi dipenuhi dalam kemuliaan pengurapan Illahi dalam pelayanannya sebagai penyampai pesan Tuhan.
2 Corinthians 4:5
New King James Version (NKJV)
5 For we do not preach ourselves, but Christ Jesus the Lord, and ourselves your bondservants for Jesus’ sake.
Mata Tuhan melihat dengan jelas atas pekerjaan dan juga menembus setiap hati hamba-hambanya dalam melaksanakan pelayanan, Tuhan memberkati.
Comments
Post a Comment
Enjoy Your Life