Sisi Kehidupan

Temptations by Marco Escobedo  Art / Design
Share from Flckr by MarcoEscobedo
Pada hakekatnya manusia diciptakan dengan dua sisi yang saling bertolak belakang satu dengan yang lainnya tetapi mereka menyatu dalam suatu integrasi yang tak terpisahkan, seperti halnya siang dengan malam masing masing membawa karakter tersendiri tetapi saling berinteraksi dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya saling mengisi dalam suatu kesatuan, tidak akan mungkin ada siang bila tidak
didahului oleh malam, demikian pula sebaliknya, ini hanyalah salah satu gambaran akan kebesaran Sang Pencipta.
Berdasarkan pengamatan melalui kaca mata saya ada dua kepribadian dalam kehidupan kita sebagai insan ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang sangat mendasar dalam kehidupan yang tercermin melalui tingkah laku dalam menjalankan roda kehidupan, tersirat dalam rona sisi kehidupan sebagai sisi kebaikan dan sisi keburukkan prilaku, langkah lampah seolah tertuang sebagai suatu hasil karya seni yang tak terpisahkan menyatu dan berjalan seiring waktu berinteraksi menghasilkan jalinan titian langkah demi langkah tatanan kehidupan.
Kedua kepribadian ini saling mengisi tumbuh hilang berganti menuruti nurani dan buah pikiran yang tentunya tidak terlepas dari keimanan seseorang mungkin...!!!!, ada sebahagian orang mengatakan dengan memakai istilah " Angel " dan " Evil " yang saling mendahului untuk mendominasi satu dengan lainnya.
Secara mendasar topik pembahasan ini sebenarnya tidaklah perlu untuk diketengahkan karena sudah menyatu sebagai sebuah problematika kehidupan yang saling mengisi, tetapi tersirat dalam pemikiran saya sebagi suatu masukkan yang mengingatkan kita bahwasanya siapapun yang mendominasi dalam kehidupan ini mencerminkan keteguhan ataupun kerapuhan keimanan seseorang, itulah kenyataan dalam kehidupan yang tak mungkin dapat kita pungkiri.
Dapat kita lihat secara gamblang dalam kehidupan nyata sehari-hari sebagi gambaran keterpurukkan insani dalam menjalankan roda, rona dalam kehidupan ini, seolah-olah bercerita bahwasanya problematika hidup hanya tersolusi dalam pola tingkah laku sedemikian rupa belaka, dengan mengabaikan norma, tata krama dan nurani dalam menata kehidupan.
Ada pepatah orang bijak yang mengatakan " Sebaiknya engkau belajar untuk mati dalam hidup dari pada engkau hidup tetapi sesungguhnya engkau telah mati ", mungkin ungkapan ini membingungkan seolah tiada arti dan makna didalamnya, tetapi apabila kita mencermati secara mendalam sarat dengan pesan yang dapat mengingatkan kita dalam menatap kehidupan sambil melangkah setapak demi setapak meniti jalan hidup, hendaknya kita hidup berpedoman pada kehidupan alam semesta jadikan keindahan alam ini sebagai pegangan dan pedoman hidup karena bila kita cermati terkandung siratan pesan Illahi.
Ungkapan diatas sangat berarti bagi saya dan menjadi pedoman dalam melangkah, mengandung arti yang sangat mendalam dan mengajarkan untuk menghilangkan atau mematikan rasa mungkin lebih tepat lagi bila dikatakan untuk memadamkan hawa nafsu adapun dilain sisi justru menghidupkan, mengumbar hawa nafsu hingga padam kepedulian terhadap sesama, hingga pada akhirnya mengarah pada hilangnya norma kehidupan seutuhnya.
Berteguh dalam iman dengan memperbanyak waktu untuk mendekatkan diri menyatu dalam hadiratnya, merendahkan diri kita karena kita ini hanyalah hambaNya yang terlahir tanpa memiliki apapun dan bila tiba waktunya nanti akan kembali tanpa membawa apapun jua karena sesungguhnya hidup ini fana tetapi sebenarnya baka adalah abadi.
Tegar dan kokoh laiknya batu karang dalam menghadapi gempuran gelombang samudera, kuat dan ulet bak pokok bambu dalam menghadapi hempasan badai dan terjangan angin, halus dan lembut seperti alur aliran riak air yang mengalir, hadapi hari lepas hari dengan senyuman sebagai cerminan keceriaan hati seorang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan.

 




 

Comments

Popular posts from this blog

What Is Your True Purpose

The Teeter - Totter Syndrome

The God Who Saves