Face Your Future Without Fear

"Lesu aku karena mengeluh, setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku."   (Mazmur 6:6) 

"Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup."   (2 Korintus 5:4)

Banyak kali kita mengeluh dalam kesesakan yang dihadapi dan merasa bahwa sesungguhnya kita tidak layak menjalaninya, karena kita merasa
bahwa telah melakukan yang terbaik seolah-olah terbersit keinginan dan harapan untuk memperoleh yang terbaik sebagai timbal balik atas tindakan yang telah dilakukan.

Kekhawatiran mendominasi, dan mendramatisir kehidupan kita setiap harinya, cenderung timbul karena kekecewaan yang mendera, kesesakan yang dijalani dalam masa sulit yang dijalani pada masa lalu, seolah-olah masa lalu menghantui, menjadi bayangan dan mencengkram sedemikian dalam titian kehidupan kita.

Suatu kewajaran bila kita memiliki perasaan ini, yang mencengkram sedemikian dalam, bila kita mau mencermati secara mendalam dengan mata hati kita, sebenarnya akan kita temukan bahwa kita memang masih memiliki keinginan untuk tetap berada dalam lingkaran ini, tanpa ada ysaha untuk berubah dan tetap melangkah maju dan menanggalkan belitan baju yang dipakai, karena merasa sayang untuk menanggalkannya dan menggantinya dengan pakaian baru, terbuai dan terlena dalam kenisbian keadaan.

Ada kecenderungan kita berkeinginan untuk memakai baju baru tanpa memiliki keinginan untuk menanggalkan pakaian lama kita, suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, dan menjadi satu kenyataan dalam kehidupan ini.

Hendaknya kita menerima masa lalu tanpa penyesalan untuk menjadikannya suatu pembelajaran diri agar dapat menjadi daya dorong bagi kita dalam menghadapi, menjalani serta menangani kehidupan hari ini, menanggalkan pakaian kekhawatiran dan mengenakan pakaian baru keyakinan dalam pengharapan.

Menjelang masa depan yang penuh dengan pengharapan tanpa rasa ketakutan dalam menghadapi kegagalan demi kegagalan , mungkin ?, tetap optimis menghadapi masa depan dalam keyakinan akan meraih keberhasilan.

Jikalau kita tetap berada dalam kehampaan libatan masa lalu , kita akan terseret dalam arus deras yang pada akhirnya akan membinasakan pengharapan kita akan keberhasilan yang akan kita raih, terombang-ambing dalam keraguan yang tentunya akan menghadapi kebuntuan jalan yang akan kita hadapi.


Semua hal ini tentunya akan sangat bergantung dengan cara kita menyikapinya, akankah kita tetap memakai pakaian lama kita atau kita menggantinya dengan pakaian yang baru.

Comments

Popular posts from this blog

What Is Your True Purpose

The Teeter - Totter Syndrome

The God Who Saves