Seeds Grow Bloom And Bear Fruits
"Biji itu tumbuh dan menjadi sebuah pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya." (Luke 13:19 - Matthew 13:32) .
Rasa percaya diri seseorang tentunya sangat dibutuhkan dalam melayari biduk kehidupan, karena tanpa adanya hal ini seolah-olah kita berjalan tanpa arah dalam kegelapan terombang-ambing ditengah lautan yang luas.
Rasa percaya diri seseorang seolah-olah diilustrasikan sebagai benih yang disebar pada sebidang tanah, yang akan terus bertumbuh dan berbuah, dalam perawatan dan pemberian pupuk yang effektif dengan cara yang sesuai dan benar, bagaikan tepung terigu yang dicampur sejumput ragi, telur dan mentega serta air, yang tercampur hingga khamir keseluruhannya, yang pada akhirnya menghasilkan roti yang sedap rasanya setelah ia terproses dalam tahapan pemanggangan didalam oven.
Ia tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan melalui tahapan demi tahapan proses pembentukkan yang tidak terlepas dari campur tangan orang tua khusus ada kecenderungan peran serta seorang ibu didalamnya, lingkungan pendidikan sekolah maupun lingkungan sekitarnya, yang secara signifikan berperan serta, bertumbuh tahap demi tahap sehingga pada akhirnya berbunga dan menghasilkan buah, yang menjadi matang secara alami tampa adanya paksaan.
Membentuk suatu karakter tersendiri yang memiliki ciri tersendiri dan mencerminkan kematangan pribadi secara seutuhnya, seolah ia menggeliat menyatakan keberadaan dirinya sebagi sebuah jati diri dalam harmoni yang terbersit bahwasanya Aku adalah Aku bukan yang lain dalam aroma keharuman yang mandiri.
Tetapi pencapaian dalam tahapan demikian tentunya bukanlah hal yang mudah sesuai dengan ritme dalam kehidupan yang membentuk pribadi mandiri dalam mengarungi biduk kehidupannya, tetapi ada satu hal yang menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam pencapaian tahapan demikian yaitu keberanian, keinginan, serta kesiapan sesorang untuk bertumbuh, berbunga dan berbuah dalam kematangan kepribadian mandiri.
Apakah kita siap menjalani proses ini itulah yang menjadi sebuah pertanyaan.
Rasa percaya diri seseorang seolah-olah diilustrasikan sebagai benih yang disebar pada sebidang tanah, yang akan terus bertumbuh dan berbuah, dalam perawatan dan pemberian pupuk yang effektif dengan cara yang sesuai dan benar, bagaikan tepung terigu yang dicampur sejumput ragi, telur dan mentega serta air, yang tercampur hingga khamir keseluruhannya, yang pada akhirnya menghasilkan roti yang sedap rasanya setelah ia terproses dalam tahapan pemanggangan didalam oven.
Ia tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan melalui tahapan demi tahapan proses pembentukkan yang tidak terlepas dari campur tangan orang tua khusus ada kecenderungan peran serta seorang ibu didalamnya, lingkungan pendidikan sekolah maupun lingkungan sekitarnya, yang secara signifikan berperan serta, bertumbuh tahap demi tahap sehingga pada akhirnya berbunga dan menghasilkan buah, yang menjadi matang secara alami tampa adanya paksaan.
Membentuk suatu karakter tersendiri yang memiliki ciri tersendiri dan mencerminkan kematangan pribadi secara seutuhnya, seolah ia menggeliat menyatakan keberadaan dirinya sebagi sebuah jati diri dalam harmoni yang terbersit bahwasanya Aku adalah Aku bukan yang lain dalam aroma keharuman yang mandiri.
Tetapi pencapaian dalam tahapan demikian tentunya bukanlah hal yang mudah sesuai dengan ritme dalam kehidupan yang membentuk pribadi mandiri dalam mengarungi biduk kehidupannya, tetapi ada satu hal yang menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam pencapaian tahapan demikian yaitu keberanian, keinginan, serta kesiapan sesorang untuk bertumbuh, berbunga dan berbuah dalam kematangan kepribadian mandiri.
Apakah kita siap menjalani proses ini itulah yang menjadi sebuah pertanyaan.
Comments
Post a Comment
Enjoy Your Life