Sincerity And Purity From The Heart

"........Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Galatia 6:7)

"Maka biarlah apa yang kutabur, dimakan oleh orang lain......" (Ayub 31:8)


keikhlasan dan kemurnian kasih yang benar-benar keluar dari hati nurani adalah kunci kebenaran dari langkah kehidupan dalam berbagi kasih terhadap sesama dalam norma kehidupan, sebagai tuntunan baik sikap maupun tingkah laku dengan penuh kelayakan sebagaimana kita ada, bukan oleh karena keberadaan kita atau ketenaran nama kita, tanpa mengharapkan balasan sebagai timbal balik balas jasa atau balas budi, semata-mata demi kepentingan bersama, suatu hal yang sangat sulit dilaksanakan, mungkin hanyalah sebuah ungkapan atau untaian kata indah belaka, seolah-olah hanyalah isapan jempol atau sangat mustahil untuk direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Hanya satu kata yang menjadi dasar dalam meniti kehidupan yaitu Kasih yang timbul dari hati yang terdalam, terangkat kepermukaan sanubari, berbuah kebesaran hati, sebagi ilustrasi pengembangan buah-buah kehidupan secara nyata bukan hanya merupakan ilusi belaka, tetapi benar-benar suatu kenyataan.

Terkadang dalam realita kehidupan, sangat jarang ditemukan tindakan etika moral seseorang yang mengedepankan berbagi kasih tanpa mengharapkan timbal balik, tetapi sebaliknya banyak ditemukan bahwa ada sesuatu yang diharapkan dalam melakukan suatu tindakan, yang cenderung mengarah kepada kepentingan pribadi semata, penuh dengan kepura-puraan serta kemunafikan yang terselubung dalam setiap tindakannya, seolah-olah serigala yang tersamarkan dengan menggunakan bulu domba, untuk menutupi keburukan yang menjadi borok yang menjamur dalam hati sanubari mereka masing-masing, sedikit demi sedikit menggerogoti kemurnian dan ketulusan hati seseorang sebagai kekelaman dan atau kegelapan hati dalam setitik cahaya yang semakin lama semakin memudar kecerahannya, sehingga mungkin pada akhirnya akan benar-benar berada dalam kelamnya kegelapan.

Timbulnya penyimpangan perilaku dan sikap etika moral individu yang banyak disorot media masa akhir-akhir ini memperjelas kemunduran serta kemerosotan etika moral dan juga nilai luhur keimanan seseorang, hanya karena harta warisan oleh keserakahan yang menyelimuti hati seseorang tega melakukan hal yang tidak terpikirkan oleh akal sehat tetapi secara jelas dan gamblang terbersit dari hati dalam permukaan tindakan yang pada akhirnya menyeret seseorang dalam keheningan lingkungan hukum, demikian pula halnya dengan perilaku yang semata mengejar kesenangan gejolak hasrat sesaat yang pada akhirnya mengedepankan aib dalam kehidupannya hingga pada akhir hayat, ada pula yang karena keserakahan serta menjadi silau matanya oleh kemilau harta kekayaan dunia dan rela menggadaikan kehidupannya dengan mengorbankan keharmonisan eratnya ikatan kekeluargaan serta menjerumuskan dirinya dalam kelamnya lembah yang tidak berujung.

Sebenarnya masih banyak kejadian yang secara gamblang dan nyata timbul menyeruak karena kekhilafan, kesombongan, tinggi hati, pengingkaran hati hati nurani serta pengendalian diri seseorang yang terjadi dalam kenyataan hidup yang mungkin pada saatnya menimbulkan penyesalan bagi sebagian orang, atau mungkin pula justru sebaliknya seolah-olah telah menjadi trendi dalam kehidupan bagi sebagian orang dan berusaha untuk mengulang dengan trik yang lebih cermat dan baik mengatasi kegagalan yang terjadi.

Ketulusan dan kemurnian kasih hendaknya menjadi tuntunan dalam meniti kehidupan yang mengacu pada keharmonisan individu dengan alam semesta dan Sang Pencipta, yang menjadi tolok ukur keberhasilan dalam meniti jalur kehidupan, mengarah pada keberhasilan pula akan hal pengendalian serta pengusaan diri sesuai dengan harapan moral etika serta kaidah yang mengutamakan kasih sayang dalam membangun keharmonisan dalam kehidupan.

Jadilah berkat bagi orang lain karena sesungguhnya kita diberkati untuk menjadi berkat, yang bertumbuh, berkembang dan berbuah sebagi buah dari kehidupan. 

Comments

Popular posts from this blog

The Bread Of Life

The abundance of blessing

How Great Is Our God